SMAN 109 Jakarta Manfaatkan Lahan Bekas Bangunan Untuk Urban Farming

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Keterbatasan lahan di ibukota Jakarta bagi sebagian orang bukanlah kendala yang berarti untuk mengembangkan pertanian. Hal ini terlihat di SMA Negeri 109 Jakarta, para siswa berhasil menanam aneka sayuran di lahan sekolah bekas bangunan.

Berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, sekolah ini terpilih menjadi salah satu wakil DKI Jakarta untuk program Kementerian Pertanian “Petani Masuk Sekolah” (PMS) 2019 yang dilaksanakan di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Kementerian Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “ Inovasi Teknologi  Urban Farming” di SMAN 109 Jakarta pada Kamis (12/12). Kegiatan Bimtek ini untuk mendukung program Petani Masuk Sekolah 2019. 

Bimtek oleh BPTP Jakarta ini diikuti oleh para siswa, wakil orang tua siswa serta wakil komite sekolah. Materi Bimtek meliputi seluruh aspek cara bertanam di lahan terbatas, pemupukan, pembibitan, dan perawatan tanaman.  

Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta, Rusmala Nainggolan sangat mendukung kegiatan anak didiknya yang bersemangat menekuni pertanian. “Luas lahan di sini totalnya 11.000 meter persegi, sangat memadai untuk pertanian. Siswa-siswi kami ada kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) pertanian dengan nama “Green School Community” (GSC) yang berdiri sejak 3 tahun lalu," tutur Rusmala.

Sehingga dengan adanya program Petani Masuk Sekolah dari Kementerian Pertanian ini seperti gayung bersambut. "Kami sangat bersemangat termasuk saya selaku Kepala Sekolah,” kata Rusmala kepada tabloidsinartani.com di sela- sela acara Bimtek. 

Lebih lanjut Rusmala menjelaskan tentang keberhasilan GSC memanfaatkan lahan bekas bangunan di sekolah. “Lahan yang kami jadikan tempat bertani ini adalah bekas bangunan lama, yaitu laboratorium dan perpustakaan, yang telah dirobohkan. Jadi masih terdapat sisa ubin dan keramik," tuturnya 

Dengan pengetahuan seadanya, warga sekolah mulai bertanam bunga seperti mawar dan  aglonema. "Kami punya rumah kaca yang tadinya untuk menunjang pelajaran biologi, kini menjadi tempat pembibitan dan perawatan tanaman. Kami bersyukur ada orang tua siswa yang punya pengetahuan lebih tentang pertanian, sehingga kami pun bekerjasama," bebernya 

Sejak April 2019, SMAN 109 Jakarta mulai bertanam sayuran, dan sudah sering panen. Hasil panen tidak dijual, melainkan dimasak di dapur untuk dikonsumsi sendiri, ada juga yang dibagikan kepada orang tua siswa dan komite sekolah. "Jenis sayurannya antara lain caisim, cabe, tomat, terong, kangkung, bayam dan mentimun,” ujar Kepala Sekolah yang juga hobi bertani ini. 

Untuk diketahui, Anggota GSC ini sebanyak 50 orang, dari total 754 siswa –siswi SMAN 109 Jakarta. GSC adalah salah satu dari 20 lebih kegiatan ekskul yang ada. Perawatan tanaman, pembuatan kompos, dan sebagainya dilakukan secara rutin bahkan setelah jam sekolah oleh para siswa kelas X dan XI. 

 “Pengetahuan kami masih belum banyak, mohon dukungan dan bimbingan dari BPTP Jakarta juga Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta agar program ini berjalan dengan baik,” pungkas Rusmala. 

ini google 1

ini google 2

ini google 3

ini google 4